Pengertian dan Menentukan Azimuth serta Back Azimuth

Halo sobat kembali lagi di artikel Indosurta Palembang, dalam dunia survei pemetaan menentukan azimuth dan juga back azimuth merupakan hal yang biasa di lakukan.

Teknik menentukan Azimuth dan Back Azimuth yaitu sebuah teknik yang sangat penting untuk anda kuasai dalam kegiatan survey pemetaan utamanya dengan menggunakan metode terestris. Karena prinsip dasar perhitungan dari metode ini memerlukan nilai azimuth dalam algoritmanya.

 

Pengertian Azimuth dan Back Azimuth

Azimuth adalah sudut yang terbentuk antara utara dan objek yang di tuju. Azimuth biasanya di peroleh dengan mengukur sudut dengan kompas atau alat pengukur sudut lainnya seperti theodolite atau total station.

Sedangkan back azimuth merupakan sudut yang terbentuk antara utara dan objek yang di bidik berlawanan arah jarum jam. Dengan kata lain sudut back azimuth adalah sudut yang berhadapan dengan sudut azimuth. Back azimuth sering di gunakan untuk mengontrol nilai azimuth agar mendapatkan nilai yang sesuai. Jika Anda menjumlahkan nilai azimuth dan back-azimuth, Anda mendapatkan sudut total 360 derajat.

 

Menentukan Azimuth dan Back Azimuth?

  1. Menggunakan alat ukur sudut

Pengukuran Azimuth dengan menggunakan alat ukur sudut di lakukan di lapangan dengan menggunakan alat seperti Kompas bidik, theodolite, atau total station. Kompas bidik, biasanya sudah memiliki nilai bacaan sudut, dimana nilai nol akan selalu menunjuk pada arah utara. Kompas hanya perlu di arahkan ke objek untuk mendapatkan nilai azimuth dari objek tersebut.

  1. Menggunakan perhitungan

Dalam perhitungan nilai sudut azimuth dapat di lakukan dengan melalui perhitungan matematis. Untuk melakukan perhitungan ini di perlukan dua titik yang telah di ketahui koordinatnya.

Misalkan, untuk mencari nilai azimuth antara titik A dan titik B, maka di perlukan nilai koordinat titik A dan titik B. Perhitungan dapat di lakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus Cara Menentukan Azimuth dan Back Azimuth dalam Pengukuran

Dimana, perhitungan tersebut memiliki syarat kuadran sebagai berikut:

Syarat Kuadran pada Azimuth dan Back Azimuth dalam Pengukuran

Kemudian dalam menentukan Back Azimuth yaitu dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :

  1. Bila azimuth lebih dari 180°, maka back azimuthnya ialah azimut di kurangi 180°. Contoh, azimuth yang di peroleh 240° maka back azimuthnya ialah 240° – 180° = 60°.
  2. Bila azimuth kurang dari 180°, maka back azimuthnya ialah azimuth di tambah 180°. Contoh, azimuth yang di peroleh 70° maka back azimuthnya ialah 70° + 180° = 250°.
  3. Bila azimuth tepat 180°, maka back azimuthnya ialah 0° atau 360°.

Gimana sobat? sampai sini jadi paham kan tentang Pengertian dan Menentukan Azimuth serta Back Azimuth. Semoga bermanfaat dan jangan lupa baca artikel Indosurta Palembang lainnya.

Sumber : pramukaria.id

 

Baca juga : Berapa lama masa priode kalibrasi alat survey pemetaan Topografi?

Artikel lainnya

error: Mohon maaf tidak bisa di klik kanan
Scroll to Top